![]() |
Siswa SLBN Jepon Blora sedang membatik ciprat menggunakan alat sederhana di ruang ketrampilan sekolah setempat |
BLORA, suaramerdeka.com – Siapa sangka ternyata hasil kerajinan batik yang dibuat siswa-siswi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Jepon Blora cukup banyak. Pasalnya selama ini siswa berkebutuhan khusus tersebut aktif membuat batik, yang dinamankan batik Ciprat.
Kepala SLBN Blora Sutotomengatakan saat ini kain batik yang dihasilkan sudah banyak. Semuanya dibuat oleh siswa SLBN mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA.
“Anak-anak sudah bisa membuat batik sendiri, batiknya ciprat, motifnya memang beda dengan batik pada umumnya, sangat sederhana,” ungkap Sutoto.
Untuk membuatnya juga tidak menggunakan canting, karena siswa banyak yang kesulitan. Sehingga yang digunakan berbentuk kuas. Lalu dicelupkan kedalam pewarna. Kainnya juga tidak dipegang namun di bentangkan melalui sebuah alat. Masing-masing siswa ada tugas sendiri.
Ada yang membuat pola dan ada yang khusus mengebloknya saja. Membuatnyapun juga harus urut. Menurutnya tidak semua siswa SLBN bisa membuat batik, hanya yang tuna runggu, tuna grahita sedang dan tuna daksa sedang yang sering membuat.
“Motifnya yang paling banyak berbentuk amuba atau gelombang,” jelasnya.
Dia mengakui saat ini hasil kain batik siswa SLBN baru dipasarkan sebatas orang tua siswa dan kalangan guru. Serta beberapa warga yang ada di sekitar SLBN.
Setiap harinya membuat batik, dalam satu bulan rata-rata bisa membuat 35 kain batik. Untuk motif ternyata siswa sudah bisa berkreasi sendiri, dengan ciri ciprat pada batik yang dihasilkan.
“Harapannya memang ingin dipasarkan, kalau bisa pemkab mau membeli hasil karya anak tentunya akan sangat senang,” harapnya.
Editor | : | Abu Masail |
Publisher | : | Abu Masail |
Sumber | : | Suara Merdeka |
citarasa batik indo.
BalasHapusheheheheh
iya gan terima kasih.
Hapus